Rabu, 07 September 2016

Cara Bisnis Ternak Jangkrik Bagi Pemula

Cara Bisnis Ternak Jangkrik Bagi Pemula - Jangkrik merupakan salah satu binatang yang banyak digunakan sebagai pakan burung oleh para penggemar burung. Bagi yang tinggal di daerah yang masih cukup banyak terdapat jurang-jurang kecil/pendek dipinggir jalan mungkin sering mencari mencari atau menumkan jangkrik karena memang biasanya banyak jangkrik yang dapat ditemukan ditempat seperti itu. Dan mungkin malah anda sempat mengalami masa-masa kecil dimana anda sering mencari jangkrik di tempat-tempat seperti itu, untuk kemudian memeliharanya dirumah, dan biasanya kemudian kita akan mengadu suara jangkrik yang kita miliki dengan milik teman kita yang lain.


Namun karena dalam perkembangannya, jangkrik banyak digunakan sebagai pakan burung ataupun sebagai umpan untuk memancing, maka bisnis ternak jangkrik pun sempat booming beberapa waktu yang lalu. Dan sampai saat inipun masih cukup banyak juga yang masih melakoni ternak jangkrik tersebut. Hal tersebut salah satu alasannya tentu saja karena memang permintaan jangkrik dipasaran sampai saat ini masih cukup banyak, terutama jangkrik untuk pakan burung. Informasi yang dapat kami temui sampai saat tulisan ini dibuat, harga per kilogram jangkrik bisa mencapai Rp40.000,- sampai dengan Rp50.000,-.

Bisnis ternak jangkrik sendiri merupakan bisnis yang boleh dibilang cukup minim resikonya dan tingkat keberhasilannya juga bisa mencapai 90%. Namun begitu bukan berarti kita bisa sesuka hati dalam beternak jangkrik, tetap ada langkah atau upaya yang kita mesti lakukan agar budidaya jangkrik yang kita lakoni bisa berhasil dan memberikan keuntungan. Tidak sedikit hal-hal yang mesti kita perhatikan dalam beternak jangkrik, salah satunya adalah mengenai lokasi, kemudian juga mengenai kandang, dan juga yang tak kalah penting mengenai pakan jangkrik sendiri.

Dan mengenai lokasi ternak jangkrik yang disarankan diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Usahakan mencari tempat yang tenang dan teduh untuk budidaya jangkrik dan juga memiliki sirkulasi udara yang baik.
  • Jauhkan lokasi budidaya dari sumber-sumber kebisingan seperti misal pasar, jalan raya, dan sebagainya.
  • Kemudian usahakan agar tempat budidaya jangkrik tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
  • Bebas dari gangguan predator, agar jangkrik aman.
  • Usahakan agar tempat budidaya jangkrik jauh dari kandang ayam.

Cara Beternak Jangkrik

1. Persiapan Sarana dan Peralatan Budidaya Jangkrik

Seperti kita ketahui bersama bahwa aktifitas jangkrik bisanya dilakukan di malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan ditempat yang langsung terkena sinar matahari dan sebaliknya, kandang jangkrik harus kita letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Dan untuk membuat suasan kandang jangkrik yang kita buat menyerupai dengan habitat asli jangkrik, kita dapat mengoleskan lumpur sawah ke dinding kandang kemudian juga menaruh daun daunan kering, bisa dengan daun pisang, daun sukun dan lain-lainnya. Hal tersebut ditujukan agar jangkrik dapat mencari tempat bersembunyi sekaligus untuk menghindari sifat kanibalisme dari jangkrik itu sendiri.

Pada dinding bagian atas kandang, sebaiknya dilapisi dengan lakban keliling untuk mencegah jangkrik merayap naik sampai keluar kandang. Lalu buatlah sebuah lubang yang ditutup kain kasa atau sebagainya guna memberikan sirkulasi udara pada kandang dan untuk menjaga kelembaban kandang tersebut. Mengenai ukuran kandang jangkrik sendiri tidak ada ukuran yang baku atau pasti, hal tersebut menyesuaikan saja dengan kebutuhan dan populasi jangkrik yang kita ternak.

Namun biasanya kandang jangkrik dibuat persegi panjang dengan tinggi kandang antara 30-50cm, kemudian untuk lebar antara 60-100cm dan dengan panjang 120-200cm. Untuk membuat kotak (kandang) kita bisa menggunakan papan kayu dengan rangka kaso. Untuk menghemat biaya, papan kayu bisa juga kita ganti dengan menggunakan triplek. Kandang jangkrik sendiri biasanya dibuat secara bertingkat dimana kandang bagian bawah biasanya memiliki minimal empat kaki penyangga. Dan pada bagian kaki biasanya dialasi dengan mangkuk yang bersi air atau minyak atau gemuk, yang bertujuan untuk mengantisipasi gangguan dari binatang seperti semut, tikus, cicak dan lain sebagainya yang dapat membahayakan jangkrik-jangkrik yang kita ternak.

Dan dibawah ini dapat anda lihat beberapa contoh kandang jangkrik yang bisa anda tiru atau modifikasi sesuai dengan keperluan.

2. Pembibitan Jangkrik

Setelah kandang telah selesai kita siapkan, selanjutnya adalah mengenai bibit jangkrikyang akan kita pelihara atau ternakkan. Seperti halnya dalam beternak binatang lain, usahakan kita mencari bibit jangkrik yang sehat, tidak cacat (kaki atau sungutnya patah), dan telah berumur 10-20 hari. Untuk induk jangkrik yang baik, usahkan yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya akan memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Jika sulit mendapatkannya induk jangkrik betina bisa kita dapatkan dengan cara membeli ke peternakan, namun untuk induk jangkrik jantan usahkan tetap mendapatkan dari hasil tangkapan alam, karena biasanya lebih agresif.

Ciri-ciri induk jangkrik jantan dan induk jangkrik betina yang baik diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Induk jangkrik betina memiliki sungut (antena) yang masih cukup panjang kemudian juga masih memiliki dua kaki belakang yang lengkap yang membuat jangkrik tersebut dapat melompat dengan tangkas, gesit dan tentu saja kelihatan sehat. Biasanya badan dan juga bulu jangkrik memiliki warna yang hitam mengkilap. Pilihlah induk jangkrik yang berbadan besar dan jangan memilih jangkirk yang ketika kita pegang mengeluarkan cairan dari mulut dan bagian duburnya.

b. Induk jangkrik jantan biasanya akan selalu mengeluarkan suara mengkerik, kemudian pada bagian permukaan punggung atau sayapnya kasar dan bergelombang, dan tidak memiliki ovipositor pada bagian ekornya.


Dalam merawat jangkrik yang telah dikeluarkan dari kotak penetasan umur 10 hari, kita harus benar-benar teliti dan rajin mengawasi atau mengontrol dalam hal pemberian makanannya, karena pertumbuhan jangkrik tersebut akan sangat pesat sehingga jika kita telat atau kurang dalam memberikan makanan kepada jangkrik-jangkrik tersebut, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal dengan memakan anakan jangkrik lainnya yang lebih lemah. Untuk mengurangi kanibaliseme tersebut, maka usahakan jangan sampai kurang dalam hal pemberian makan, dimana biasanya makanan yang kita berikan dapat berupa ubi, singkong, sayuran dan dedaunan. Berikan makanan-makanan tersebut secara bergantian setiap harinya.
Selain masalah kanibalisme jangkrik, kita juga perlu memperhatikan atau mengontrol kelembaban udara, dan juga ancaman dari binatang lainnya seperti semut, tikus, kecoa dan lain sebagainya.

Pembiakan jangkrik yang umum dikenal adalah dengan cara mengawinkan induk jangkrik jantan dan betina, dan dalam hal bertelur ada yang secara alami dan juga ada yang dengan cara caesar. Namun cara caesar tersebut memiliki risiko dimana kemungkinan besar induk betina akan mati, selain itu telur yang diperoleh juga akan tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya menjadi rendah.

Induk jangkrik dapat menghasilkan telur yang memiliki daya tetas tinggi kurang lebih 80-90% apabila kita memberikan makanan yang cukup bergizi tinggi. Dan mengenai hal tersebut biasanya para peternak memiliki ramuan-ramun sendiri yang khusus diberikan kepada jangkrik yang diternaknya, seperti misal bekatul jagung, kuning telur bebek, tepung ikan, ketan item dan tak jarang bahkan ditambah juga dengan vitamin.

Di alam liar, biasanya jangkrik meletakkan telur pada tanah atau pasir, jadi pada kandang yang kita buat khusus untuk peneluran siapkanlah media pasir yang dapat kita letakkan pada piring kecil. Perbandingan atanra induk jangkrik betina dan jantan adalah 10:2 yang ditujukan agar kita bisa mendapatkan telur dengan daya tetas yang tinggi. Ketika jangkrik telah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka pisahkan telur dari induknya dengan tujuan agar telur tidak dimakan oleh induknya. Dan juga bagian dalam kandang disemprot dengan cairan antibiotik (cotrymoxale).

Dalam satu kandang kita cukup meletakkan 1 sampai dengan 2 sendok teh telur dimana dalam satu sendok teh itu sendiri diperkirakan ada sekitar 1.500 sampai dengan 2.000 butir telur. Dan selama proses tersebut berlangsung biasanya warna telur akan berubah mulai dari bening sampai dengan kelihatan keruh. Kita juga mesti menjaga kelembaban telur dengan menyemprotnya setiap hari dan juga telur mesti kita bolak-balik agar tidak berjamur. Telur jangkrik tersebut akan menetas merata dalam waktu 4-6 hari.


3. Pemeliharaan Jangkrik

Seperti telah diutarakan diatas, sanitasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam hal pengelolaan budidaya jangkrik. Sebelum memasukkan jangkrik kedalam kandang, ada baiknya mengoleskan lumpur sawah pada bagian dinding kandang dimana sebelumnya kandang juga kita bersihkan terlebih dahulu. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang. Sedangkan untuk menjaga jangkirk dari serangan hama seperti semut, kecoa, tikus dan lain sebagainya maka kandang dibuatkan kaki-kaki dimana setiap kaki-kaki tersebut dilapisi dengan kaleng yang berisi air atau minyak atau gemuk.

Menjaga kandang jangkrik agar memiliki kondisi yang menyerupai dengan habitat aslinya memang sangat penting, namun begitu kontrol makanan pada jangkrik juga merupakan salah satu hal yang tak kalah penting. Berikanan makanan yang bergizi dan cukup, untuk meminimalisir terjadinya kanibalisme jangkrik di kandang.


4. Pemberian Pakan Jangkrik

Untuk anakan jangkrik yang berumur 1 sampai 10 hari, dapat kita berikan voor (makanan ayam), yang dibuat dari kacang kedelai, beras merah dan jagung yang dihaluskan. Setelah masa atau fase tersebut, barulah anakan jangkrik dapat kita berikan makanan berupa sayur-sayuran atau dedaunan disamping jagung muda dan gambas. Untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, berilah makanan berikut ini: sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena memiliki kandungan air yang tinggi. Ada juga yang memberikan pakan pada jangkrik yang sedang dijodohkan berupa bekatul jagung, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk, tepung ikan dan ditambah dengan vitamin yang dicampur dan dihaluskan menjadi satu.


5. Pemeliharaan Kandang Jangkrik

Untuk urusan pemeliharaan kandang jangkrik, boleh dibilang tidaklah terlalu sulit atau merepotkan. Yang penting yang mesti kita lakukan adalah untuk menjaga kelembaban kandang, dan juga sebisa mungkin mencegah agar hama atau bahaya dari luar dapat dihindari atau diminimalisir, tidak masuk kedalam kandang. Selain itu, setiap dua hari sekali gantilah air yang terdapat pada kaleng di kaki-kaki penyangga kandang.

Hama dan Penyakit Jangkrik

1. Hama, Penyakit dan Penyebabnya
Mengenai hama dan penyakit, untuk sampai saat ini masih belum ditemukan penyakit yang serius yang menyerang atau menjangkiti jangkrik. Yang cukup sering ditemukan adalah biasanya penyakit yang ada timbul karena jamur yang menempel pada daun-daun. Sedangkan untuk masalah hama, biasanya yang sering menyerang jangkrik adalah semut atau serangga kecil lainnya, tikus, cicak, katak dan ular.

2. Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Makanan dan daun-daunan tempat berlindung yang telah terkena jamur sebaiknya lekas dibuang, hal tersebut untuk menghindari terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh jamur. Sedangkan untuk mencegah hama, seperti telah diutarakan diatas dapat diatasi dengan melapisi kaki-kaki kandang dengan kaleng yang berisi air atau bisa juga dengan melumasi kaki kandang dengan menggunakan gemuk.

3. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Seperti telah disebutkan diatas bahwa sampai saat ini masih belum ditemukan penyakit yang serius yang menyerang jangkrik, maka hama dan penyakit masih dapat diatasi dengan tindakan prefentif. Oleh sebab itu vaksinasi dan pemberian obat rasanya masih belum diperlukan untuk saat ini.

Panen Jangkrik

Para petani atau peternak jangkrik bisa mendapatkan keuntungan atau bisa memanen hasil ternak jangkriknya dalam 2 cara, dimana nilai ekonomisnya boleh dibilang sama besar, yakni dengan cara menjual telur jangkrik kepada para peternak lainnya atau dengan cara menjual jangkrik dewasa yang biasanya digunakan untuk pakan burung, pakan ikan, dan bisa juga digunakan untuk membuat tepung jangkrik.


Nah, itulah tadi informasi mengenai cara bisnis ternak jangkrik bagi pemula yang dapat kami sampaikan, dimana informasi diatas kami sajikan sebaik mungkin dengan menyatukan berbagai informasi-informasi yang ada. Semoga informasi diatas bermanfaat bagi anda semua terutama yang saat ini sedang berencana untuk memulai bisnis ternak jangkrik. Semoga informasi diatas bisa menjadi referensi bagi anda, dan akhir kata semoga anda semua yang akan terjun ke bisnis ternak jangkrik bisa memperoleh kesuksesan sesuai dengan apa yang anda harapkan.




JUAL TELUR JANGKRIK ALAM DAN KALUNG

Pesan SMS/Telpn : 0858.2308.4042 / PIN BBM 7BDEDC09






CARA PEMESANAN DAN CARA PEMBAYARAN :
Pesan SMS/Telpn : 0858.2308.4042 / PIN BBM 7BDEDC09


Format SMS : Nama # Alamat Lengkap + Kode Pos # No Hp # Jumlah Pesanan # Nama Barang

1. Format SMS/BBM : Nama#Alamat Lengkap#No Hp anda # Jumlah Pesanan # Nama Barang

2. Tunggu balasan dari kami yang berisi total biaya dari pesanan anda (termasuk ongkos kirim).
3. Silahkan lakukan pembayaran melalui rekening bank BRI, BCA, BNI dan MANDIRI yang kami kirim melalui SMS, kemudian jika sudah melalukan pembayaran silahkan balas dengan sms konfirmasi pembayaran anda dengan format dibawah ini :
[ SUDAH TRANSFER : JUMLAH TRANSFER#NAMA BANK TUJUAN#NAMA #ALAMAT LENGKAP#NO HP ANDA#JUMLAH PESANAN#JENIS JANGKRIK]
CONTOH : [ SUDAH TRANSFER: RP 650.704#MANDIRI#KIKI ANDRIANI#JL BEDJO NO 11 GEMARANG MADIUN JAWA TIMUR#0858.2308.4042#2kg#telur jangkrik alam]
4. Tranfer pembayaran yang masuk sebelum jam 10 siang, barang akan kami kirim hari itu juga, jika diatas jam 10 siang kami akan kirim pesanan di hari berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar